KANJENG DIMAS DINOBATKAN SEBAGAI THE KING OF THE KINGS VERSI INDONESIA

Monday 17 October 20160 comments

Criminalpedia-JIKA BENAR PENOBATAN DIMAS KANJENG TAAT PRIBADI SEBAGAI THE KING OF KINGS VERSI INDONESIA DALAM KONTEKS HARTA AMANAH SOEKARNO (HAS) DAN HARTA AMANAH DINASTI (HAD) MAKA BAGAIMANA NASIB HM ANTONIO SANTIAGO MARTHIN (KING ASM CODE) DALAM VERSI THE COMMITTEE 300 YANG MENDAPAT SUPPORT DARI IMF DAN BANK DUNIA? AKANKAH TERJADI PERUBAHAN TOTAL DALAM TATANAN KEUANGAN GLOBAL? NAMPAKNYA MASIH PERLU KEJIAN LEBIH LANJUT.**

Dikabarkan pada tanggal 11 Januari 2016 lalu sejumlah raja Nusantara berkumpul di padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo. Pria muda yang dibesarkan dalam lingkungan budaya Madura itu dinobatkan menjadi Raja Nusantara bergelar Sri Raja Prabu Nagara. Ketua panitianya pun tak tanggung-tanggung, Prof. Dr. Marwah Daud Ibrahim sang tokoh ICMI (Ikatan Cendekiawn Muslim Indonesia).
Menurut media lokal setempat para raja dan sultan yang hadir dalam jumenengan ini antara lain  Ketua Asosiasi Kerajaan dan Kraton Indonesia (AKKI) Sri Lalu Gede Pharmanegara Parman, Raja Ben Rafizon dari Skalabrak Puspanegara Lampung, Raja Langgoi Irwan Estikaka, Kesultanan Aceh Darussalam Sultan Tengku Suriansyah, Sultan Bulungan Dato Habib, Raja Kulisusu Sulawesi Tengah, Raja Andi Firdaus Sindreng Sulawesi Selatan, Raja Maros Andi Bato Anwar Sulawesi Selatan, Raja Gafar Ismail Kartanegara dari Slaparan Lombok, Raja Keagungan Segayu di Puncak Nur Lampung, Raja Batudengdeng Jalaluddin Arzaki, dan Resi Agung Nusantara Koni Herbayo, serta dari Kesultanan Demak Bintoro Sultan Surya Alam.

Komunitas Harta Amanah Soekaeno (HAS) dan Harta Amanah Dinasti (HAD) beraliran ketauhidan yang populer dengan zikir nariyah ini, berkeinginan mensejajarkan peran Kerajaan Nusantara sejajar dengan Kerajaan Inggris ( The Kingdom) yang dulu dalam kesejarahannya memang begitu (lihat foto di atas yang penulis dapatkan dari Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi).
Hanya saja siapakah sebenarnya Dimas Kanjeng Taat Pribadi? Belum banyak yang terungkap selain dari keberhasilannya membangun padepokannya di Probolinggo dengan kemampuannya menarik uang tunai dari berbagai mata uang dunia melalui kedua tangannya saat santrinya berzikir. Sebab jika melihat lingkungan di Probolinggo, Dimas Kanjeng dipastikan keturunan atau berdarah Madura, sebab di daerah itu mayoritas penduduknya berasal dari daerah Madura, bahkan pelajaran bahasa daerah di Sekolah Dasar wilayah itu adalah bahasa Madura.
Tetapi bisa jadi benar bahwa Madura memang tempat mendaratnya pertama kali kelompok pencari (Knight Templar) harta Nabi Sulaiman As (King Solomon) juga di Madura. Bahkan analisa Prof. Arysio Santos (ahli nuklir) dari Brazil yang mengatakan bahwa kota Atlantis yang hilang itu diduganya berada di perairan Madura. Semoga saja.
Versi itu memposisikan peta kolateral dunia menjadikan posisi Kerajaan Nusantara sederajat dengan posisi Kerajaan Inggris The Kingdom. Perkiraan penulis akan terjadi benturan pertaruhan kepentingan dalam perebutan skenario mana yang benar dan mana yang salah dalam menata dan mengelola aset HAS dan HAD yang selama ini menjadi misteri terbesar dalam peradaban kemanusiaan.
Dulu, M1 (Monetary One) memang dilahirkan dari apa yang disebut “The Illuminated Breeding Program” sebagai upaya para raja dunia untuk melahirkan bibit unggul yang mana semua darah keturunan masing-masing raja kerajaan besar dunia ketika itu berada dalam tubuh dan merasakan kehadiran “the one”sehingga seluruh aset mereka berhasil ditata melalui tangan the one yang kemudian disebut M1. Tetapi setelah beliau wafat, the one kemudian hanyalah menjadi sebuah rekayasa.
Amerika Serikat dengan The Committee 300 pun melakuan beberapa versi sekedar untuk mensahkan sistem keuangan global dari dulu hingga kini. Tetapi upaya demi upaya, skenario demi skenario hingga kini tak jua menjadi solusi yang tepat. Ekonomi dunia tetap saja rentan. Padahal, menurut penulis, mestinya diskusi imjaniner tahun 2005 antara Soekarno dan Schroder di Belanda menjadi titik temu pemecahan. Sayang saat itu Soekarno marah besar, karena menganggap Schroder ingkar janji.
Keberhasilan kawin silang antar raja ini telah melahirkan Plan of The Expert pada tahun 1928 saat Paku Buwono X (PB X) mengundang 128 raja di Solo setelah ia berhasil melakukan recall asset tahun 1920. Paket tugas ini diserahkan kepada Soekarno yang saat itu berusia 27 tahun. Soekarno dianggap M1 saat itu, karena beliau adalah puncak hasil kawin silang para raja Nusantara dan Dunia. Literatur Yahudi pun mencatatkan Proklamator Republik Indonesia ini adalah anak biologis PB X. Wallahuallam.



Bagaimana dengan Dimas Kanjeng Taat Pribadi? Masih menurut versi Padepokan Dimas Kangjeng Taat Pribadi, pengukuhkan penarik uang terhebat di dunia melalui kedua tangannya itu akan menjadi The King of The Kings. Alasan yang paling utama adalah, Taat Pribadi menguasai dunia nyata dan dunia gaib.
Sekitar Desember lalu, menurut informasi dari mereka, di Padepokan ini telah diadakan pemilihan secara demokratis siapa yang layak jadi The King of The Kings itu. Dari 500 peserta yang hadir menunjuk empat kandidat, salah satunya Syekh Habib Yusuf dari Yaman. Ada 128 orang apa yang mereka sebut “wali” memilih Dimas Kanjeng Taat Pribadi sebagai Presiden Mercusuar Dunia. Dan 122 peserta menolak, lainnya abstain.
Dimas Kanjeng Taat Pribadi memang sudah sempat diundang ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi perihal kepandaiannya menarik uang melalui kedua tangannya apabila ditarik ke belakang saat dia duduk di kursi mahkotanya.
Triliunan rupiah sudah ditarik melalui ilmunya itu. Bahkan para santrinya ada yang sudah menabungkan uangnya di bank hingga Rp 7 triliun. “Kakak kandung saya sudah mendepositokan uangnya sekitar Rp 1 triliun”, jelas seorang santri kepada penulis belum lama ini.
Semula banyak pihak beranggapan bahwa uang yang berhasil ditarik  Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu berasal dari uang milik orang lain. Tetapi komunitas HAS dan HAD ini menjawab, bahwa uang yang ditarik itu berasal dari gudang nenek moyang bangsa Indonesia, bukan dari milik siapapun.
Berdasarkan kajian dan penelitian tim gabungan Bank Indonesia, PPATK, OJK, Mabes Polri, dan Kejaksaan Agung selama dua bulan, menyatakan bahwa uang hasil tarikan Dimas Kanjeng tidak memiliki unsur pidana. Pernyataan itu konon kabarnya sudah dimuat dalam Keppres yang ditandatangani Jokowi tanggal 05 Oktober 2015 lalu.
Uang yang berhasil ditarik Pedepokan ini tidak hanya rupiah, tetapi banyak juga mata uang dunia lainnya seperti USD, Euro, Ringgit, dan sebagainya sesuai dengan sebutan atau ucapkan yang dilontarkan sebelum kedua tangannya kebelakang.



Video kanjeng Dimas menarik uang Gaib

Kecanggihan Dimas Kanjeng ini didukung banyak pihak baik secara lahir maupum bathin. Katanya sebanyak 117 pemilik dan penjaga gudang HAS dan HAD yang pernah mengadakan pertemuan di padepokan jauh hari sebelumnya. Bahkan diberitakan, hadir secara gaib di depan para santrinya seperti Sultan Banten, Nyimas Ratu Nilam Sari, Syekh Abu Yasid, dan sebagainya.
Apapun lah fenomena alam ini,  bagi penulis hanya melihat tujuannya. Mereka sebagai komunitas HAS dan HAD berbasis ketauhidan, berkeinginan untuk memakmurkan dan mensejahterakan umat manusia dan bangsa Indonesia khususnya.

sumber
Share this article :

Post a Comment

 
Support : | |
Copyright © 2016. Criminalpedia
Published by
powered by Blogger