13 Ribu Warga Suriah Digantung di Penjara Rahasia

Tuesday 7 February 20170 comments

 


Criminalpedia.Damaskus -Lembaga penggiat hak asasi manusia, Amnesty International mengungkapkan sekitar 13 ribu orang telah dieksekusi di dalam penjara rahasia di Suriah. Mereka yang dieksekusi sebagian besar adalah rakyat sipil pendukung kelompok oposisi pemerintah Suriah.
Menurut data Amnesty, eksekusi massal dengan cara digantung terjadi setiap minggu di penjara rahasia di Saydnaya antara September 2011 hingga Desember 2015.
Mengutip BBC, 7 Februari 2017, Amnesty menduga kuat eksekutor disetujui oleh pemimpin tertinggi pemerintah Suriah.
Menanggapi laporan terbaru Amnesty, pemerintah Suriah membantah terjadinya pembunuhan massal dan perlakuan said terhadap para tahanan.
Untuk mendapatkan informasi eksekusi massal dengan cara digantung di penjara rahasia di Saydnaya, Amnesty mewawancarai 84 orang termasuk mantan penjaga penjara, tahanan, dan pejabat penjara.
Menurut data Amnesty, setiap minggu jumlah tahanan yang digantung antara 20 hingga 50 orang setiap minggu di Saydnaya, arah utara Damaskus.
Sebelum dieksekusi, para tahanan dibawa ke semacam pengadilan lapangan militer di distrik Qaboun untuk diadili selama satu hingga 3 menit.
Seorang mantan hakim pengadilan militer mengungkapkan setiap tahanan akan ditanya tentang keterlibatan mereka dalam kejahatan yang dilakukan. Apapun jawabannya, maka ia akan diadili. "Pengadilan ini tidak ada hubungannya dengan penegakan hukum," ujar mantan hakim itu.
Kemudian para tahanan diberitahu tentang hari mereka akan dieksekusi. Mereka lalu dipindahkan ke penjara sipil dan dibawa ke sel bawah tanah dan dipukuli selama dua atau tiga jam.
Setelah itu di tengah malam kedua mata mereka ditutup dan mereka dipindah ke ruang lain di bawah tanah dan diberitahu mereka akan dieksekusi beberapa menit lagi.
Jasad para tahanan yang telah dieksekusi dimasukkan dalam truk dan dibawa ke rumah sakit militer Tishreen di Damaskus untuk didaftarkan dan dikuburkan dalam beberapa kuburan massal di lahan militer di sekitar itu.
Seorang mantan hakim yang menyaksikan eksekusi massal itu menuturkan, para tahanan digantung sekitar 10 sampai 15 menit. Beberapa tahanan tidak langsung tewas karena tubuh mereka ringan. Sehingga para jagal menurunkan tubuh mereka lalu mematahkan leher mereka.
Mantan tahanan dengan nama panggilan Sameer, menuturkan, ia terus menerus dipukuli hingga tak berdaya. "Pukulan itu sangat intens. Seperti anda berusaha memukulkan paku ke batu. Itu tidak mungkin namun mereka terus saja melakukannya. Saya berharap mereka memotong kaki saya daripada mereka memukuli saya terus menerus," kata Sameer.
Menurut Amnesty, praktek kekejaman ini merupakan bentuk kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusian.



Sumber:Tempo.co
Share this article :

Post a Comment

 
Support : | |
Copyright © 2016. Criminalpedia
Published by
powered by Blogger